Dunia pendidikan.
Sebutan “Dunia Pendidikan” di Indonesia
biasanya di persepsikan sebagai sekolah. Tidak salah memang namun
persepsi ini terlalu dipersempit. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang No 20/2003).
Demikian luasnya makna dari pendidikan,
tentu saja berakibat menjadi tidak mungkin fungsi-fungsi dari pendidikan
hanya dilaksanakan oleh sekolah. Selama ini yang dianggap paling
bertanggungjawab terhadap dunia pendidikan ada tiga pihak yaitu :
sekolah, pemerintah dan orang tua. Sehingga membicarakan dunia
pendidikan juga tidak mungkin terlepas dari peran ketiga pihak tersebut
yaitu sekolah sebagai penyelenggara pendidikan secara formal, pemerintah
selaku regulator pendidikan, dan orang tua (masyarakat).
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar berkembang selaras
dengan target-target pemerintah, pada awalnya yang dianggap sebagai
pendidikan dasar adalah selama 6 tahun (setingkat sekolah dasar), namun
saat ini pemerintah mencanangkan pendidikan dasar sampai dengan
setingkat sekolah menengah pertama (9 tahun). Pendidikan dasar sesuai
fungsinya menempa peserta didik dengan pengetahuan dasar yang esensial
baik bagi kelanjutan pendidikannya maupun dalam membekali pengetahuan
dasar untuk kehidupan anak.
Sesuai dengan fungsinya pendidikan dasar
jelas-jelas tidak dapat mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia
kerja, karena dunia kerja menuntut adanya potensi-potensi calon pekerja
yang telah berkembang secara maksimal dan didukung oleh keterampilan
khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan tersebut.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan kelanjutan
dari pendidikan dasar. Pada pendidikan menengah inilah potensi-potensi
peserta didik yang telah mulai berkembang di asah lebih lanjut agar
potensi itu berubah menjadi sebuah kemampuan yang lebih baik dan lebih
berguna. Sehingga pada jenjang pendidikan menengah ini lah disediakan
berbagai penjurusan khusus seperti untuk SMA : jurusan IPA, IPS, Bahasa,
dan Keagamaan. Untuk SMK jauh lebih khusus lagi karena lebih
mengembangkan keterampilan-keterampilan khusus yang akan langsung
berkaitan dengan dunia kerja. Pengembangan keterampilan ini tentu saja
sangat membutuhkan sarana dan prasarana yang sesuai dengan keterampilan
yang ingin di ajarkan. Pada jenjang ini persinggungan antara idealisme
pendidikan dan kebutuhan dunia kerja harus mendapatkan porsi yang ideal.
Sehingga lulusan dari jenjang ini harus benar-benar teruji baik secara
akademin maupun secara praktis. Dukungan dari kalangan yang memerlukan
calon-calon karyawan/pekerja handal sangat dibutuhkan. Misalnya
perusahaan sangat diharapkan untuk memberikan dan menyediakan kesempatan
kepada siswa-siswa untuk menerapkan ilmunya dalam dunia kerja yang
nyata seperti program magang atau praktik kerja untuk mendapatkan
lulusan-lulusan yang benar-benar terampil dalam bidangnya.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan
dari jenjang pendidikan menengah, dan merupakan wahana bagi lulusan
sekolah menengah untuk lebih memperdalam dan meningkatkan pemahamannya
pada bidang-bidang khusus. Sehingga lulusan dari pendidikan tinggi
selain dituntut untuk terampil juga harus ahli dalam bidangnya. Keahlian
ini tentu saja dapat di capai oleh karena pendidikan tinggi
mengkhususkan diri pada kelompok-kelompok ilmu yang harus dibimbing oleh
tenaga-tenaga ahli khusus.
Dunia Kerja
Dunia kerja adalah dunia penerapan, dunia pengabdian dan dunia timbal balik
Dunia kerja adalah arena tempat kita
mendarmabaktikan keterampilan dan keahlian yang kita miliki sehingga
dapat berguna bagi orang lain. Alhasil dari keterampilan dan keahlian
tersebut para penghuni dunia kerja mendapatkan upah/gaji/penghargaan
atas apa yang telah ia lakukan. Dunia kerja adalah dunia penerapan,
dunia pengabdian dan dunia timbal balik. Dunia penerapan maksudnya
adalah dalam dunia kerja kita dituntut untuk dapat menerapkan
keterampilan dan keahlian kita. Dunia pengabdian maksudnya adalah dunia
kerja harus dilandasi oleh semangat untuk mengabdi yaitu keterampilan
dan keahlian kita harus bermanfaat untuk orang lain. Dan dunia timbal
balik adalah dunia kerja harus memberikan penghargaan atas apa yang
telah dilakukan oleh para pekerja tersebut.
Dunia kerja (dalam hal ini) pengusaha
akan sangat membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil sekaligus ahli,
oleh karena itu hubungan antara pengusaha dan dunia pendidikan harus
terjalin dengan baik. Dunia kerja harus memberikan informasi tentang apa
yang mereka butuhkan sebagai bahan bagi dunia pendidikan untuk
mempersiapkan kurikulum, sarana dan tenaga pendidik dalam mempersiapkan
siswanya. Dunia kerja harus terbuka dan senantiasa menjalin kerja sama
dengan dunia pendidikan terutama pada jenjang pendidikan tinggi karena
pada jenjang inilah dihasilkan inovasi-inovasi yang mungkin sangat
dibutuhkan.
Bentuk kerja sama antara dunia
pendidikan dengan pengusaha harus nyata dan berkesinambungan agar link
antara dunia pendidikan dan dunia kerja tidak terputus. Sehingga ini
dapat mencegah terjadinya pengangguran-pengangguran terdidik yang tentu
saja akan menimbulkan berbagai dampak lanjutan. Jika bentuk kerjasama
ini telah nyata, mungkin akan semakin sedikit kita melihat
lulusan-lulusan sekolah dengan jurusan khusus yang tidak tertampung pada
dunia kerja. Akhirnya sinergi yang harmonis ini akan menimbulkan dampak
simultan baik secara ekonomi, sosial maupun politik
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/04/dunia-kerja-dunia-pengabdian-539977.html
0 Komentar untuk "Dunia Kerja = Dunia Pengabdian"